Subscribe:

Amalan Menemani Mayat Di Dalam Kubur.

Amalan Menemani Mayat Di Dalam Kubur.

Setelah itu, dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang. Datang kepadanya seseorang yang tampan dengan baju yang baik dan aroma yang harum. Orang itu berkata, “Berbahagialah dengan kemudahan yang diberikan kepadamu. Inilah hari yang dijanjikan padamu”.

Dia berkata kepada orang itu,”Siapa kamu? Wajahmu Nampak baik.” Dijawab,” Aku amalan solehmu. Engkau selalu bersegera mentaati Allah dan enggan melakukan maksiat kepadanya. Maka Allah menggandakan kepadamu dengan kebaikanmu.”

“Wahai saudara dan saudari, dikatakan kepadanya,”Akulah amal solehmu, akulah solatmu, akulah kebaikanmu dan akulah sedekah yang pernah kau infaqkan. Akulah tangis dan rasa takutmu. Akulah umrah dan hajimu. Akulah bacaan Al-Quranmu, Akulah jihadmu fi sabilillah.”

“Ketika seorang Mukmin menyaksikan amalannya datang berupa seseorang berwajah tampan, dia gembira. Ketika dia mengamati sekeliling, nescaya dia sedar kuburnya menjada lapang. Disediakan pembaringan darinnya syurga.”

“Ketika dia melihat bajunya, dia sedar baju itu dari syurga. Dia juga yakin bahawa nikmat yang dia rasakan di alam kubur itu sama sekali bezanya dengan nikmat syurga. Maka dia berdoa kepada tuhannya,”Wahai tuhan, segerakanlah kiamat, sehingga aku dapat kembali kepada keluarga dan hartaku.

Puisi Rindu,....


Rindu ( Belum Kasip )

Rinai rintik hujan pertegas jarak rinduku
Berlari dengan langkah-langkah kecil

Ada decak ... ada ragu ...
Ada gontai dari langkah kecil yang tak tentu
Mengejar hembusan nafas harum nan lembutmu

Dan kala dendam rindu ini datang mendera
Bayangmu sesaat memaku segala gerakku
Mengalihkan mataku pada indah sudut matamu
Yang menampakkan butiran-butiran kasih sayang


Rinduku ...
Bersangkar dalam hati yang tamaram
Di pagar waktu di jaga malam
Melagukan merdunya kepedihan
Bagian terindah dari kebahagiaan yang kita punya

Di sini ... di jarak waktu ini
Aku menjadi pedih !
Mencari cahaya yang telungkup di balik bukit
Memutuskan satu nadi waktu
Menanti jiwamu yang tak ragu ...

Belum kasip rinduku ... hanya untukmu


Dari Jauh

Dari jauh, aku memandangmu
Lewat semua mata hatiku

Dari jauh, aku mengagumimu
Lewat semua kisah tentangmu

Dari jauh, aku mengkhayalkanmu
Tanpa peduli kata hatiku

Dari jauh, aku larut dalam suka citamu
Bagai bertemu air jernih dipadang tandus

Dari jauh, aku hanyut dalam dukamu
Bagi tersesat dalam mimpi buruk

Dari jauh, kukirim do'a untukmu
Do'a tulus, do'a tak bersyarat

Dari jauh, kulukis engkau dalam tidurku
Lewat beragam bunga tidurku

Dari jauh, aku titipkan hatiku padamu
Agar kau senantiasa setia padaku


Dirimu Satu ...

Ada denting nada luka
Yang mengalun sepi di relung hati
Bila ingatan akan dirimu hadir mengusik

'Tlah kucoba melangkah menjauh darimu
Melupakan beningnya tatap bola matamu
Sayangnya ... aku tak pernah bisa

Akh ... andai kau mau mendengar
Alun kidung rindu yang kucipta
Semua tentang kamu, hanya kamu !


Dalam Sepi....

Disaat kusendiri
Teringat dirimu yang jauh disana
Apa kabarmu ?

Terbayang candamu
Yang selalu membuatku bahagia
Tiada rasa duka

Kasih percayalah
Cinta dan sayangku hanya untukmu
Walau jarak telah memisahkan kita
'Tak perlu engkau resah
Yakinlah ...
Kita akan bersama selamanya ...

Harapku Tuhanku.....

Beri dia yang kucinta
Hati yang tabah
Agar selalu tegak berdiri
Menantang kerasnya hidup
Dan tolong bimbing dia
Selagi dia lupa
Karena jauh dan sepi

Amien ....


Keyakinan Cinta...

Dekaplah sayangku dan pejamkan matamu
Izinkalah kukecup bibirmu
Yang indah dan mempesona

Lepaskan rindumu yang tersimpan dihatimu
Biarkan hasrat cinta kita
Bersatu 'tuk selamanya

Janganlah kau ragu akan cintaku
Yakinlah diriku milikmu selalu.


Rindu...

Saat kutapaki jalan itu
Seakan kusadari ada dirimu
Berjalan disampingku, Bisu ...

Saat kutatap langit biru
Kubayangkan angan dan mimpiku
Untuk selalu bertemu denganmu

Saat kudengar sebuah lagu
Kuinginkan nada dan irama musikmu
Kau dendangkan hanya untukku

Saat kumasuki tidur malamku
Kumimpikan kau dan aku menyatu
Lalu ingin kukatakan ;
" Kasih ... Aku Rindu ... "

" Pesan Buatmu Kekasih "

Di sini telah ku tulis
Berjuta-juta kesaksian
Tentang kita dan sketsa perjalanan
Namun cerita selalu tak pernah sempurna
Karena jarak terlalu jauh
'Tuk di tempuh oleh anganan kita

Dan angananku telah kutitipkan padamu
Agar rindu itu 'kan menyatu
Dalam kenyataan dan bukan khayalan
Serta angananku belaka

Nurani didinding hati hampir retak
Dekaplah aku yang erat
Agar kita tak terpisahkan
Hanya karena khayalan dan anganan
..


Adakah Kau Rasakan....

Setiap mataku terpana padamu
Saat itu pula rasaku 'tak menentu

Detak nadiku ...
Goncangan dadaku ...
Menghanyutkan ketenangan kalbuku

Kadang kusentak diriku
Kutarik pandangan yang terpaku

Kusadarkan jiwaku yang menggebu
Dan kukurung dalam terali hatiku

Karena bimbang dan ragu
Seribu tanya yang masih menghalau
Adakah kau seperti aku ... ?

DUHAI PUTERIKU

DUHAI PUTERIKU………

Keremajaanmu menyegarkan pandangan, melimpahkan nyaman pada malam..

Cahaya keriangan di wajah untukmu dan untukku.. Muslimah..

Mu adalah kilauan senjata yang menawan….

Madu yang menitiskan sarinya meresapkan manisya dari bibir langsung ke hati adalah suara-suara lembut sang gadis…

Tertib dan sopanmu bagai hembusan angin yang menyamankan…

PUTERIKU…..

Dengan keremajaanmu… Kau bias menakluk dunia dalam lalai dan leka tanpa kesedaran…..

DUHAI PUTERIKU……

Balikkanlah ccermin di hadapanmu barang seketika… Palingkanlah wajahmu barang sejenak…

Berkatalah dalam diri.. Kau bukan dilahirkan sebagai penggoda yang melekan dunia…

Kesegaran dan kejelitaanmu adalah fana’ belaka…

Balutan gemerlap permata intan hanyalah hiasan…

Dongak dan lihatlah kerdipan bintang-bintang nun dilangit….

Sedarilah… Hidupmu ini hanyallah cebisan dari erti kehidupan..

Selamilah dasar hatimu dan bisiklah pada diri..

Alangkah hinanya roh kita tanpa hiasan apa-apa…

PUTERIKU…

Berfikirlah untuk menjadi insan yang berguna agar seisi dunia merasakan rahmat kehadiranmu…

WAHAI PUTERI MUSLIMAH SEJATI…

Salutilah tubuhmu dengan iman.. Kerana ia sangat manis pada pandangan jua perhiasan…

Usah merasa resah lalu menyolek diri.. ingikan wajah yang lebih indah..

Bersyukur dan bahagialah dengan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah s.w.t…

DUHAI MUSLIMAH TERPUJI…

Renung dan resaplah kegaguman serta kekuatan keyakinan bahawa hayatmu setiap detik di bawah naungan Allah s.w.t…

Kecintaan Ilahi melimpah dan melaut disegenap penjuru alam walaupun pada yang alpa erti kehidupan…

GADISKU…

Bersihkanlah hatimu… Kemanisan iman sukar dikecapi tanpa janji Tuhan..

Jannah itu bukan mimpi tanpa rialiti…

Dunia hanyalah persinggahan… Akhirat itu akan kekal abadi…..

SYAIR RABI’AH ADAWIYAH KEPADA KEKASIHNYA

Cawan arak serta kawan minumku ada tiga,
Kerinduan dalam kasih adalah aku dan itu Rabi’ah,
Cawan arak yang nikmat dan manis telah dituangkan,
Dalam gelas hidupku, begitulah sketsa kehidupan insan,
Jika aku melihat, tidak nampak olehku kecuali dia,
Bila aku hadir, dia dengan setia menemaniku,
Wahai orang-orang yang mencemuhku,
Telingaku bukan untuk mendengar cemuhan kalian,
Demi Allah… Aku hanya mencintai kekasih sejatiKu,
Malam-malamku terbakar kerinduan, merayuMu,
Air mataku kering oleh rindu padamu,
Kepedihan ini tiada akhir dan tanpa hujung,
Diam tak terpejamkan, didera rinduku padaMu.

Kecerianku, wahai kawan, adalah saat sendiriku,
Dimana Kekasih Sejatiku selalu menyertaiku,
Wahai dambaan kehidupan dan kebahagiaanku,
Semangat dan layu hidupku bergantung kepadaMu,
Wahai penyembuh hati dan muara pengharapan,
Wujudkan kasih dan kerinduanku pada DiriMu.

Ku cinta Engkau, wahai Kekasihku, dengan dua cinta,
Cinta kerana dorongan hasrat dan naluri kewanitaanku,
Dan cinta yang memang Engkau berhak atas cinta diriku,
Adapun hasrat yang mendorong cintaku kepada DiriMu,
Membuat diriku masyghul berzikir dan mengingatmu,
Sedangkan cintaku yang Engkau memang berhak atasnya,
Menuntun diriku, untuk menyelak tirai penghalai dariMu,
Agar aku dapat melihat wajahMu,
Wahai Kekasihku… Maka, tiada pujian yang layak diterima, untuk, dan demi diriku,
Namun, segenap pujian, adalah untuk dan demi DiriMu semata-mata.

KISAH NABI ADAM A.S

KISAH NABI ADAM A.S

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhuatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

.

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia,l ebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari unsur api, sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi.
"Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat bangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah pujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah pujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena pujukan Iblis. Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa pujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan pujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah, hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah kepada mereka: "Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25


Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Keramat Seorang Wanita

Keramat Seorang Wanita

Syeikh Sariy Saqaty r.a adalah seorang alim dan ulamak yang abrar. Murid-muridnya terdiri daripada pelbagai kaum yang datang dari merata pelusuk. Salah seorang daripada muridnya adalah seorang wanita yang solihah, jujur dan sentiasa taat dan patuh kepada perintah Allah. Wanita ini mempunyai seorang anak yang bernama Muhammad. Anaknya telah diserahkan kepada seorang guru untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dan mengaji Al-Quraan.

Pada suatu hari guru agama ini pergi ke tepi sungai Dajlah bersama-sama anak wanita tadi untuk megambil angin sambil bersiar-siar. Ketika guru itu duduk sambil berehat, anak wanita tadi bermain-main di tebing sungai dan tidak di sedari bahawa anak itu telah terun ke dalam sungai itu. Setelah di sedari oleh guru itu dan belum sempat guru itu untuk menarik anak itu ke darat, tiba-tiba anak itu tenggelam ke dalam sungai. Dengan perasaan cemas guru itu mencari-cari anak itu tetapi tidak berjumpa. Setelah puas mencari guru itu tidak dapat berbuat apa-apa dan beliau berfikir mungkin anak itu telah mati dan di bawa arus.

Guru tersebut merasa kesal di atas perbuatannya kerana mengajak anak tersebut bersiar di tepi sungai. Fikirannya buntu tidak dapat memikirkan bagaimana untuk memeberi tahu emaknya tentang kehilangan anak tersebut, dia takut dimarahi oleh wanita itu di atas kecuaiannya. Dengan perasaan yang tidak menentu itu, tiba-tiba ia teringat tentang syeikh Sariy seorang ulamak tempat ibunya mengaji, mungkin syeikh tersebut boleh membantu menyelesaikan masalah ini. Tanpa membuang masa guru itu terus kerumah Syeikh Sariy untuk memohon bantuannya menyelasaikan masalah kehilangan anak kepada wanita, muridnya.

Setibanya di sana Guru itu menceritakan kepada Syeikh Sariy tentang kehilangan anak kepada wanita itu, dia memohon supaya mencari jalan bagaimana untuk memberi tahu ibunya tentang kehilangan anaknya. Syeikh Sariy mengajak kawannya Al-Junid yang kebetulan berada disitu untuk pergi ke rumah wanita itu dan sama-sama membantu supaya wanita itu tidak mengamuk atau memaki hamun guru itu diatas kecuaian yang menyebabkan anaknya tenggelam di dalam sungai.

Apabila tiba di rumahnya Syeikh Sariy dan Al-Junid mengajarnya tentang kesabaran yang perlu dihadapi kerana ia adalah dugaan Allah, jika sesuatu musibah yang menimpanya ia adalah takdir Allah semata-mata. Wanita itu kehairanan tentang tingkah laku Syeikh Sariy dan kawannya Al Junid. Wanita itu berkata kepada Syeikh Sariy "Apakah sebenarnya yang berlaku? sehingga tuan-tuan menceritakan tentang perkara yang telah saya ketahui". Syeikh Sariy berterus terang dan menceritakan tentang kehilangan anaknya yang telah tenggelam ke dalam sungai semasa anaknya bermain-main bersama-sama gurunya di tebing sungai Dajlah.

Mendengar keterangan tersebut wanita itu berkata dengan perasanan tenang "Insya Allah, Tuhan tidak akan membuat sedemikian kepada aku". Wanita itu mengajak mereka supaya menunjukkan tempat kehilangan anaknya. Mereka menuju ke tebing sungai dan apabila sampai di sana guru itu menunjukkan tempat anaknya tenggelam. Kata wanita itu "Apakah kamu pasti bahawa anakku hilang di sini" Jawab guru itu "Benar di sinilah dia tenggelam dan saya tidak sempat untuk mememegang tangannya ketika ia tenggelam". Lalu wanita itu menyeru nama anaknya "Hai anakku Muhamammad" beberapa kali, tidak lama kemudian anaknya menjawab "Ibu, Saya ada disini". wanita itu terus turun kedalam sungai lalu menghulurkan tangannya ke dalam air dan menarik keluar anaknya. Syeikh Sariy, Aljunid dan Gurunya hanya terpegun melihat keajaipan yang berlaku di hadapan matanya. Syeikh Sariy berkata "jika kita memberi tahu kepada orang, tentu mereka tidak percaya". Jawab Aljunid "Benar kata tuan, keajaipan tidak diperolehi oleh semua orang, kecuali mereka yang benar-benar takwa dan patuh kepada Allah , maka Allah akan mengurniakan kelebihan kepada mereka".

Wanita tadi memelok anaknya dangan penuh kegembiraan. Mereka terus beredar dari situ untuk pulang kerumahnya dan tinggallah Syeikh Sariy, Aljunid dan Guru di situ. mereka berbincang- bincang tentang keramat yang diberikan Allah kepada wanita itu. Syeikh Sariy berkata "Wanita itu telah mendapat alamat bahawa anaknya masih hidup semasa ia berkata bahawa Allah tidak akan membuat sedemikian kepadanya" Mereka bertiga pun beredar dari situ dengan membawa kenangan yang tidak dapat di lupakan dan mereka bersyukur kepada Allah diatas kebesaran dan kekuasaanNya dan segala yang berlaku diatas muka bumi ini adalah di atas ketentuanNya.

Hamba Yang Ajaib

Hamba Yang Ajaib

Pada suatu hari Abdul Wahid bin Zaid r.a berjalan-jalan dipasar tiba-tiba ia terlihat seorang hamba yang sedang dijual. Hamba tersebut melihat Abdul Wahid dengan mata yang tajam lalu Abdul Wahid teringin untuk membeli hamba tersebut untuk membuat kerja-kerja dirumahnya. Hamba ini adalah seorang yang taat dan sentiasa melakukan kerja-kerja dengan tekun sekali.

Abdul Wahid merasa hairan tentang perangai hamba ini kerana diwaktu siang ia bekerja dengan tekun manakala diwaktu malam ia tidak ada dirumah walaupun puas Abdul Wahid mencarinya sedangkan pintu rumah sentiasa tertutup dan tidak ada tanda-tanda bahawa pintu telah dibuka. Pada waktu pagi hamba tersebut telah berada kembali didalam rumah dan menyerahkan satu keping wang dirham yang terukir surah Al-Ikhlas diatasnya. Apabila ditanya oleh Abul Wahid, hamba tersebut menjawab " saya akan memberi kepada tuan setiap hari satu keping wang dirham asalkan tuan jangan bertanya kemana saya pergi". Abdul Wahid menerimanya dan tidak mengambil tahu lagi hal tersebut.

Satelah sekian lama perkara tersebut berlalu, pada suatu hari datang seorang teman Abdul Wahid dan memberi tahu bahawa kerja hambanya setiap malam adalah menggali kubur orang yang maninggal dunia. Abdul Wahid amat terkejut diatas apa yang diberi tahu oleh kawanya, tetapi dia tidak percaya. Abdul Wahid berjanji akan menyiasat perkara terlebih dahulu.

Pada suatu malam salepas sembahyang Isyak, Abdul Wahid mengintai gerak geri hambanya tanpa diketahui bahawa dia sedang dintip. Abdul Wahid nampak hambanya menuju ke pintu hanya dengan menunjukkan jarinya sahaja pintu tersebut terbuka dengan sendirinya sambil diperhatikan oleh Abdul Wahid dengan kehairanan. Satelah hambanya keluar pintu tersebut tertutup kembali dengan sendirinya. Abdul Wahid terus mengekori hambanya sehingga sampai kesuatu tempat yang lapang (padang pasir). Hambanya terus menukarkan pakaiannya dengan pakaian lain yang diperbuat daripada kain guni. Hamba tersebut terus menunaikan solat sehingga terbit fajar. Satelah selesai solat hamaba tersebut menadah tangan kelangit dan memohon doa kepada yang Maha Berkuasa dengan berkata "wahai tuanku yang besar berilah upah kepada tuanku yang kecil". Selesai ia berdoa jatuhlah sekeping wang dirham dari langit dan diambil oleh hamba tersebut. Abdul Wahid memerhati hambanya dengan perasaan hairan dan takjub sekali.

Oleh kerana hari sudah hampir siang, Abdul Wahid mencari air disekitarnya untuk berwudud dan menunaikan solat Subuh. Semasa beliau berdoa dia berjanji akan memerdekakan hambanya kerana hamba yang saleh spertinya tidak seharusnya menghambakan diri kepada sesama manusia. Selesai berdoa Abdul Wahid mencari hambanya tetapi tidak berjumpa dia telah menghilangkan diri dengan bagitu cepat sekali. Abdul Wahid cuba mencari jalan untuk pulang kerumahnya tetapi tidak berjumpa kerana tempat tersebut asing baginya. Dengan perasaan cemas dan menyesal diatas tindakannya dan dalam keadaan mundar mandir yang tidak menentu tiba-tiba dia ternampak bayang-bayang dari jauh orang berkuda sedang menuju kearah beliau.

Dengan parasaan tidak sabar, Abdul Wahid menunggu ketibaan orang tersebut dan apabila sampai ketempat beliau, orang berkuda tersebut bertanya "apakah yang kamu buat ditengah- tengah padang pasir ini wahai Abdul Wahid". Abdul Wahid kehairanan dan berkata didalam hatinya, bagaimanakah orang ini mengetahui nama aku. Abdul Wahid menceritakan kepada orang berkuda apa yang telah berlaku. Orang berkuda itu berkata lagi "janganlah kamu berasa curiga terhadap apa yang berlaku" Abdul Wahid mengangguk-ngangguk sahaja apa yang dikatakan oleh orang berkuda tadi. Orang berkuda berkata lagi " tahukah kamu berapa jauh rumah kamu dangan tempat ini" jawab Abdul Wahid " saya tidak tahu". "Jaraknya adalah dua tahun perjalanan dengan kuda yang berlari dengan cepat" kata orang berkuda. Abdul Wahid kehairan dengan kata-kata orang berkuda tadi dan berkata didalam hati semasa aku mengikuti hambaku malam tadi hanya beberapa mini sahaja perjalannya kemari.

Sebelum berlalu orang berkuda tersebut memesan kepada Abdul Wahid supaya mengunggu disini dan jangan kemana-mana, nanti malam hamba mu akan datang dan kamu bolehlah mengikutinya pulang nanti. Abdul Wahid menunggu sahaja disitu seperti yang dipesan oleh orang berkuda tadi. Semasa menuggu Abdul Wahid sudah beberapa kali tertidur dan terjaga kerana keletihan dan kehausan. Apabila Abdul Wahid tersedar dari tidurnya dia mendapati makanan dan minuman telah terhidang disisinya dan hambanya juga berada disitu. Hambanya mempelawa Abdul Wahid makan makanan yang telah terhidang. Tanpa bekata apa-apa Abdul Wahid makan dengan lahapnya kerana tersangat lapar dan dahaga. Hambanya berkata kepada Adul Wahid "janganlah tuan mengulangi lagi pebuatan ini dan tunggulah disini sehingga saya selesai solat". Hambanya terus mengerjakan solat sehingga terbit fajar. Satelah selesai sembahyang hambanya berdoa seperti malam sebelumnya , tiba-tiba jatuh sekeping dirham dari langit dan diberikan kepada Abdul Wahid dan ianya mengambilnya satu dirham lagi dari sakunya seraya berkata "ini wang dirham untuk malam tadi".

Satelah selesai hambanya memimpin Abdul Wahid dan berjalan dengan cepatnya dan tidak sampai beberapa saat mereka telah tiba dihadapan rumah Abdul Wahid. Hambanya bertanya kepada Abdul Wahid "betulkah tuan akan memerdekakan saya kerana Allah Taala" jawab Abdul Wahid "benar" Lalu hambanya menunjukkan kepada batu penyendal pintu dan menyatakan bahawa ia adalah wang tebuhannya. Abdul Wahid merasa hairan bagaimnana batu yang telah lama berada disitu dijadikan wang tebusan. Lalu Abdul Wahid mengambil batu tersebut dan dengan serta merta batu tersebut bertukar menjadi seketul emas. Abdul wahid kehairanan diatas keajaiban yang berlaku yang dilihatnya sebelum ini dan pada hari ini.

Pada waktu siangnya Abdul Wahid pergi kerumah kawannya yang menuduh hambanya menggali kubur dan menceritakan kepadanya apa yang sebenarnya berlaku. Sementara dirumahnya berlaku kekecuhan dimana anak perumpuan Abdul Wahid memaki hamun hambanya kerana menyangka selama dua malam anyahnya tidak balik kerumah dan menuduh hambanya membunuh ayahnya kerana mengintip perbuatan jahatnya menggali kubur orang. Anak perempuan Abdul wahid dengan perasaan marah telah mengambil seketul batu dan membalingkan kearah hamba tersebut lalu terkena pada matanya dan menyebabkan mata hambanya terkeluar dan dia jatuh pingsan.

Satelah Abdul Wahid kembali kerumahnya daripada melawat kawannya keadaan kelam kabut telah terjadi dimana orang ramai yang berada disitu telah memberi tahu kepadanya apa yang telah berlaku. Dengan perasaan marah Abdul Wahid mengambil pedang lalu memotong tangan anaknya sehingga putus. Abdul Wahid merasa kesal diatas tuduhan yang dibuat oleh anaknya sedangkan mereka tidak mengetahui keadaan sebenarnya.

Satelah hambanya sedar dari pengsan, hambanya bangkit serta mengambil mata yang terjatuh lalu dimasukkan kembali ketempat asalnya sambil berdoa kepada Allah supaya memulihkan kembali penglihatannya. Satelah berdoa, matanya kembali sembuh seperti sedia kala dan hambanya pergi mengambil tangan anak Abdul Wahid yang putus lalu menyambungnya seraya membaca sesuatu. Tidak lama kemudian tangan anak Abdul Wahid kembali pulih seperti sedia kala. Hambanya terus meminta diri dan berlalu dari situ. Orang ramai kehairanan melihat keajaiban yang telah berlaku.

Bagitulah adik-adik besarnya darjat orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah dan dia telah memperolehi darjat dan kemulian dari Allah Subhanahu Wataala.

Malaysia Cheap Web Hosting